Buku Harian Dera

Sedih banget rasanya hari ini... Tadinya aku berharap sehabis latihan aku bisa ketemu sama kamu, aku bisa peluk tangan kamu lagi, dan aku bisa lihat wajah kamu.  Ternyata malah jadi sebaliknya. Kenapa kamu buat aku sedih dengan ngucapin satu kata itu! Satu kata yang tiap kali kamu lagi kesel sama aku terus kamu Ucapin! Apa selama ini yang aku bilang berkali-kali gak bikin kamu ngerti. Kayaknya kamu gampang banget ucapin kata itu sedangkan kamu gak pernah mikir gimana perasaan aku yang ngedengerinya! "sayang yang lain" kenapa harus kata itu si yang kamu ucapin lagi dan lagi! Sedangkan kamu gak akan pernah tau tadi pas latihan betapa aku memuji tulusnya kamu ke aku didepan temen-temen. tapi setelah itu apa? gimana? berkata apa tadi kamu ke aku?  Buat aku jauh lebih baik kalau kamu ngatain aku binatang daripada aku harus denger satu kata itu dari mulut kamu!  lantas apa yang kamu lakukan setelah ini ke aku, sebegitunya sampai ngasih kabarpun enggak. Sampai bilang kalau ka

Udah dua malam ini aku selalu memangis, bukan karena apa-apa tapi karena aku kangen sama kamu, aku rindu kamu, tapi aku bingung gimana cara ngomongnya, karna aku juga gak mau ganggu waktu kamu. Cukup berada didekatmu dan dalam dekapanmu yang bisa buat aku melepaskan beban ini. 

  Berharap waktu kan membawa keberanian untuk datang menyampaikan jawaban.Biarlah kesempatan itu selalu hadir padaku, kesempatan yang berisi janji takkan berpisah selamanya. Biarlah pagi, siang dan malam menjadi saksinya ketika kita sempat berdua tanpa kata yang ada hanya hat yang bertaut. Ketika waktu memberikan aku rasa aman dan nyaman saat terlelap.

Apa momen Wisuda itu adalah sebuah momen penantianku selama ini? ya aku si seneng karena akkhirnya aku bisa lulus kuliah tepat waktu, cuma kenapa rasanya agak sedih juga dimana kondisi mamah dan papah lagi kurang baik, apa lagi aku.  Setelah bertubi kejadian dateng ke aku, hancur sakit, kecewa dan segala macemnya, mungkin keinginan yang satu ini gak akan aku dapatkan, walaupun aku sebenernya pengen bangeeeeet, entahlah.

Rapuh,, ya mungkin ini julukan atau kata yang tepat untk aku.  Entah kenapa dan bagaimana jalan critanya aku juga gak tau. Semuanya berjalan sepert ini. Semuanya nampak mengerikan dan menyeramkan ketika aku harus menjjalankanya sendirian, bukan tak ada teman atau apalah artinya tapi seada-adanya aku ttetap yang merasakanya sendiri.  Enak gak coba?

Aku bingung, kata Mamah, dia udah gak ngebolehin aku pacaran lama-lama lagi. Emang dikira asal kecap gitu si gampang, padahal mamah bukan orang yang merasakanya. Maksudnya apaan coba, aku kan jadi kesel, apa iya gampang banget nyari seseorang yang seperti itu. Hati aku aja belum bener! Aku ingin ada babibkuu!!

Dimana aku sedang membutuhkan orang terdekat, mereka justru sedang dalam keadaan yang tidak baik, mereka maah-marah dan justru itu mmembuat aku semakin takut dan tertutup.  Lantas aku harus apa sekarang dan aku harus ngapain, apa diam itu satu-satunya cara yang terbaik atau justru diam itu cara mengertiku yang paling baik. Sekarang aku sama siapa, aku harus cerita sama siapa, kenapa ini semua datang secara bersamaan kenapa ini semua datang saat seperti ini. Aku makin bingung aku harus gimana, tapi semuanya itu saling berkaitan kalau aku ceritakan semuanya, tapi gimaa aku mau cerita sama siapa aku bingung dan takut. Aku udah capek sendirian terus aku hanya minta satu pada Tuhan, tolong pertemukan aku dengan seseorang yang menjadi takdirku, supaya aku tidak salah lagi untuk memberikan kasih sayang dan cintaku.

Mungkin aku harus kembali menerima semuanya sendirian, ketika aku harus merasakan sakit hati lagi. Aku seharusnya udah cukup tau giana posisi aku saat ini dimanapun sulit, aku hanya ingin mendapatkan perhatian saja dari seseorang yang tulus mmenerima aku dan mau memerjuangkan aku.  Aku gak tau kedepanya akan seperti apa, dan bagaimana. 

Bagaimanakah aku harus menjalankan ini semua kembali tanpa keraguan, tanpa kebingungan, dan tanpa kepalsuan? Aku harus bagaimana mengembalikan keyakinan itu lagi, aku harus bagaimana untuk melupakan perkataan itu dan tak mengingatnya lagi, ketika aku telah berusaha untuk melupakannya justru pikiranku semakin mengingatnya.  Apa aku akan salah jika aku hanya ingin dan menginginkan bukti darinya untuk mengembalikan keyakinanku lagi?  Sekali lagi, aku hanya takut sakit itu akan aku rasakan lagi, tapi apa harus aku bunuh karakter aku yang memiliki kasih sayang dan cinta yang besar, apa itu salah atau untuk mendapatkan bukti justru hal itu benar, atau bagaimana?  Harus bagaimana aku sekarang? Aku rasa aku membutuhkan tempat untuk menyendiri lagi dan untuk berpikir kembali jika keputusanlah yang menjadi akhir dari segalanya.

Posisi aku sekarang mulai kehilangan pegangan, aku bahkan mulai gak tau sebenarnya aku hidup itu untuk apa?  Bermanfaat untuk orang lain? terlalu klise jika seperti itu, jangankan bermanfaat untuk orang lain, untuk diriku saja aku tidak tau apakah hidup yang sedang aku jalankan sekarang bermanfaat. Dari awal sudah merasakan betapa sakitnya tterhianati, sampai ada yang datang dan menghianati lagi, akankah kali ini akan merasakanya lagi?  sebisa mungkin aku menjaga tapi boleh tidak aku merasakan takut.  Tanpa semua orang tau, hampir tiap malam aku selalu merasa cemas dan aku takut, aku takut jika esok aku akan merasa sakit hati lagi.  Apa aku yang seperti ini aneh?  Coba jika posisinya ditukar, kalian yang merasakan menjadi aku. Apa kalian yakin perkataan itu akan dengan mudah kalian ucapkan. Apa sekarang denganya aku sedang mulai merasakan bukti? mungkin bukan sekedar janji atau kelupaan belaka atas ucapan yang pernah terlontar. Ingin rasanya aku lepas dari ini semua, ingin rasa

Entah apa yang seharusnnya aku rasakan malam ini, bahagiakah? atau masih sama. Tapi jujur aku tak melihat kesungguhan dari sorot matannya, apa itu benar?  Apa dia hanya ingin menghiburku saja, atau dia memang tulus?  Sekarang yang aku inginkan adalah bukti yang nyata bukan hanya sekedar ucapan belaka. Orang berucap itu mudah bahkan sangat mudah, tapi terkadang orang jadi lupa atau sengaja melupakan apa yang diucapkan untuk dibuktikan untuk membukrikan semua ucapannya itu apakah semuanya juga bisa terbukti? 

Kenapa semua ini menjadi semakin sulit dan terasa sangat sulit sekali untuk aku?  Aku sudah berusaha untuk tidak memikirkanya tetapi tetap saja tak bisa, apa aku sudah tak bisa mengendalikan otakku lagi?  Semua cara sudah aku coba tapi... Beritahu aku cara agar semuanya menjadi lebih baik dibandingkan apa yang kurang baik, tapi apa ini akan bisa aku lewati, aku takut, bingung, dan semua yang aku rasa ini hampa. 

Ketika aku mulai belajar untuk memperbaiki semuanya, ketika semua harus aku tata kembali, dan ketika aku sudah merasa mulai siap berdiri kembali. Entah kenapa malam ini rasanya aku terjatuh kembali, ya terjatuh yang kali ini aku rasa itu lebih dari sekedar terjatuh. Saat posisi yang aku rasakan itu sulit dimanapun sulit, aku kira ditengah kesulitan yang aku rasakan sekarang akan aku temukan sedikit saja kemudahan saat bersamanya, tapi ternyata tidak, tidak seindah yang aku harapkan. Kenapa dari dulu aku selalu merasa tertuduh atas perbuatan yang sebenarnya tidak pernah aku lakukan, apa sesulit itu untuk bertanya mengapa atau kenapa atau bagaimana.  Sungguh aku merasakan betapa hidup yang aku jalani selama ini tidak adil padaku, kenapa aku sulit hanya sekedar ingin mendapatkan perhatian yang tulus? Hanya itu yang aku ingin.  Kenapa dilain pihak aku justru merasa tertuduh atas perbuatan yang sama sekali tidak aku lakukan, kenapa si harus kayak gini?  Sulit, bingung, sendiri, sepi, sun

Kenapa aku jadi ngerasa kalau aku sendiri lagi? Kenapa rasa ini muncul lagi?  Aku harus jujur kalau aku takut ngerasa kayak gini lagi, dimana udah gak ada waktu lagi untuk aku. Apa aku yang harus kembali mengerti dan mengerti lagi?  Apa kemungkinan besar aku harus mengalah lagi? aku bingung aku harus gimana. Dari kecil udah merasa sendiri dan sendiri, sampai kapan aku harus seperti ini?  aku bingung dan  takut kalau aku harus cerita. Jadi kembali lagi aku harus pendam semuanya ini sendiri dan sendiri lagi, tanpa ada seorangpun yang tau. kalau aku itu capek, aku juga udah mulai lelah menjalankan ini semuanya sendiri. Aku butuh orang yang bukan hanya sekedar mendukung, tapi aku juga butuh orang yang bisa mendengarkan ceritaku dan tidak membuat aku terdiam dan memendam, kemudian terdiam lagi dan memendam lagi.  Ada kalanya aku benar-benar membutuhkan dia.  Sekarang yang ingin aku rasakan adalah kalau aku bisa menghilang maka aku akan menghilang, aku udah capek sama realita yang h

Maka ijinkan aku unruk merasakan apa yang mereka sebut dengan cinta. Aku baru tau kalau mungkin selama ini aku gak pernah mikirin gimana diriku sendri harusnya. Aku hanya mikir kalau seharusnya aku itu bisa dalam segala hal ya inilah dan itulah, tanpa aku tau pasti apa yang sebenernya aku kejar. Pinter? gaul? banyak temen? atau mungkin nilai? Sampai aku melupakan kallau seharusnya aku juga menjaga diriku dan gak membiarkan diriku itu terlalu lelah. Bahkan terkadang aku sampai gak inget kapan saatnya aku harus makan, selagi aku belum laper ya aku gak akan makan,tadinya aku berpikir seperti itu. Tapi kemarin barulah aku tau kalau cara aku seperti ini itu gak semuanya bener, seharusnya aku bisa memfokuskan ke satu hal dulu dan menyelesaikanya barulah aku lanjut ke hal yang lainya, jangan semuanya diabrekin gitu aja karna ya emang manusia itu kan ada batasnya masing-masing. Coba siapa yang gak langsung ngena kalau dibilangin kayak gitu?  Dia iya dia yang ngasih tau aku kayak gitu, sum

Aku juga tau harusnya logika aku tuh jalan! Harusnya aku gakusah mikirin apa yang belum terjadi sama aku, harusya aku jalani dulu aja, tapi disisi lain mungkin emang ini yang lagi aku rasakan, makanya aku juga bingung harus cerita kesiapa, nanti malah dikira aku yang aneh atau gimana gitu. Aku gak tau lagi dan aku udah gak ngerti lagi gimana cara menyeimbangkan hatiku lagi. Bukanya gimana-gimana dan bukanya apa-apa, tapi aku cuma takut kalau semua yang aku awali dengan dia yang baru itu akan gagal lagi seperti kemarin kisahku. Masa iya aku bakalan ngerasain sakit hati lagi. Emang si sekarang aku menjalani dengan orang yang baru yang beneran berbeda segalanya, walaupunn ada beberapa hal yang sama tapi tetep aja beda kan? Jujur aja si, aku seneng waktu main sama dia, karena ya aku gak akan munafik kalau kenyataanya dia emang masih bisa melihat jadi ya aku seneng aja aku gak harus menggandeng tangan dia sepanjang kita main, terus dia masih tau hari ini aku berpenampilan

Perlahan tapi pasti, aku mulai merasakan kenyamanan dengan kebiasaan yang aku lakukan bersama orang baru. Dari dia yang bener-bener ngertiin keadaan dan kondisiku, dia yang selalu bercanda dengan candaan yang sedikit... eeemmm  Dia yang justru jadi gemay kalau lagi marah karna emang dari wajahnya dia gak cocok buat marah. Justru kalau dia sampai marah gitu aku malah seneng karena iitu semua kelihatan lucu menurutku. Tapi masih ada sedikit hal yang harus aku selesaikan dengan yang lama, supaya ya gak akan berbuntut panjang aja dengan aku yang sekarang. Cara dan bagaimana praktiknya masih harus aku pikirkan, karena ya emang susah dan tidak semudah itu.

Aku gak tau cara yang aku lakukan sekarang salah atau enggak, pliis mudah-mudahan gak salah aku pakai cara ini demia kebaikan semua pihak termasuk aku juga. Sumpah ya aku tuh udah capek banget rasanya.  Pengenya semua selesai dengan cara yang baik.

Aku yang merasakan, aku yang menyimpan, aku yang tersakiti meski kau tak menyadari akankah waktu kan menjawabnya.  Penggalan lirik lagu ini lagi seneng banget aku dengarkan, karena akulah yang merasakan ada didalam itu. Aku ngerasa sakit tapi sayangnya aku hanya bisa menyimpanya sendirian. dipalung hati yang terdalam, bahkan kalau aku bisa menutupi akan aku tutupi itu semua sehingga hanya aku saja yang merasakanya.

Aku ngerasa gak karuan hari ini aku ngerasa capek dan juga sedih, tapi sayangnya aku gakbisa menceritakan semuanya, pokoknya gak karuan banget rasanya. kayaknya aku udah mulai lelah deeeh aku tuh salah apaan si atau keluarga aku salah apaan? kok bisa ya sampai ngerasain ini semua! pengenya aku pergi jauh dan berteriaak tentang kelelahan ini!!!!

Hari ini tuh sumpah deh rasanya campur aduk banget, mungkin melalui acara tadi, Tuhan mau aku untuk bisa belajar lebih bersyukur lagi. Bagaimana tidak, siang tadi aku melihat bahwa masih banyak orang yang tidak seberuntung aku. bayangkan saja untuk berdiripun dirinya tak sanggup, apa lagi berjalan, Tuhan padahal dia cantik rupawan tapi mengaa demikian? Tiadakah belas kasihanMu Tuhan? utuk buat dia berjalan, aku ingin menanggis saat aku harus melihatnya agak tterjatuh, tapi dengan tegarnya dia hanya berucap "aku nggakpapa" Kenapa Engkau memperlihatkan semua ini didepan mataku?  Aku tau, hari ini aku mendapatkan pelajaran yang sangat besar, tapi apakah aku sanggup jika beberapa minggu kedepan aku harus melihat ini semua?

Lelah sekali rasanya hari ini, saat semua datang begitu saja bertubi dan gak semuanya kepegang sama aku, harusnya aku yang bertanggung jawab tapi karena kesibukanku di kampus harus bimbingan dan ngurusin surat jadi ada satu hal yang penge banget aku lakukan eh malah gak bisa. kesel si rasanya tapi ya mau gimana lagi semuanya harus terjadi.

Semakin hari merasa jauh lebih baik dari apa yang dibayangkan, mudah-mudahan akan tetap merasakan seperti ini sampai jangka waktu atau sampai semuanya kembali normal lagi. Aku hanya bisa menikmatinya dengan caraku sendiri yang mungkin jika orang mengetahui akan merasakan aneh. 

Terkadang sebagai seorang manusia yang baik, kita harus saling mengerti antara satu dengan yang lainya. Bukan krena inginkan sesuatu tapi karena ya setiap manusia pasti mempunyai pemikiranya msaing-masing, bisa saja kita bersikap bodo amat atau takusahlah pedulikan apa yang dilakukan. Percayalah bahwa semua orang ada fungsinya masing-masing Kalau aku si jangan juga jadi orang yang secuek itu, tetkadang kita juga harus sama-sama saling peduli karna kan kita adalah makhluk sosial, cuma ya tentunya kita harus tau dulu apa yang pantas dipedulikan dan apa yang pantas kamu tegur. Jadi tetap saja pada porsi yang pas dan pantas.

Terkadang memang terlihat sangat sulit ketika akan diambilnya sebuah keputusan, tapi berawal dari rasa sulit itu akan ada sedikit kemudahaan yang mengiringinya. Aku sendiri aja sampai gak nyangka hubungan selama 8 tahun yang aku jalani tanpa ada kata putus sebelumnya saat ini hancur juga hanya karena adanya keegoisan

Hari ini diawali dengan kebahagiaan yag aku dapatkan dari berbagai pihak, semua akan baik dan semaki n baik entah bagaimanapun caranya, selagi kita masih bisa berpikir secara positif dan menyebarkan energi yang positif juga kepada orang lain, maka orang lainpun akan berpikir positif juga sama kita, ya walaupun kita juga terkadang merasa negatif baik dengan diri kita sendiri ataupun dengan orang lain tapi selagi itu hanya sesekali atau karna ada sebuah hal saja ya masih bisa dikatakan wajar. Dalam kehidupan yang terpenting itu adalah banyakin pemikiran yang positif dan energ yang positif juga.

Banyak orang yang percaya bahwa yang namanya masalah enggak dicari jua bakalan datang dengan sednirinya? ya emang bener jua si, padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin supaya kita atau semuanya gak kena masalah eh tapi tetep aja ada. Tapi kadangkala masalah yang datang pada kita yang justru bisa membuat kita menjadi semakin dewasa entah dalam hal apapun, semua orang jua pastu pernah ngerasa kalau sautu hari dirinya bakalan dirundung maslaah dari mana-mana, Bahkan gak hanya kayak gitu ada juga beberapa orang yang sampai putus asa dan memilih jalan gak bener, . Sebenernya semua masalah bisa diselesaikan dengan berbagai cara, asal kitanya aja yang mempunyai kemauan, tapi kaau aku si semmisal lagi kena masalah yag menrut aku besaar, untuk memikirkan bagaimana cara agar aku bisa menyelesaikaya tanpa merepotkan yang lain ya aku si membutuhkan tempat untuk bener-bener berfikir dan tempat itu adalah tempat yag emang bisa buat aku nyaman. Butuh waktu paling enggaj dua harian da disitu

Salah gak ya kalau rasa takut akan kehilangan dia mulai ada tapi karena orang yang sama. susah banget buat aku bisa bicara, tapi yang jelas aku udah mulai ngerasa takut aja apa lagi kalau misalnya penyebabnya adalah orang yang sama yang ketika itu mengambil semua kebahagiaan aku. mungkin iya ini bakalan terjadi juga kan? tapi mungkin juga enggak akan terjadi. seharusnya aku gak boleh ngerasa setakut ini tapi ternyata rasa ini tetap ada. sakit hati yang aku rasakan itu udah bener-bener kerasa banget walaupun aku berusaha sekuatt tenaga buat gak menunjukan ke semua orang yang ada denganku saat ini. tapi gimana dong, kalau misalnya orang itu bisa ambil orang yang sekarang lagi sama aku? aku bakalan sakit lagi dong. aku gak tau gimana caranya aku bicara ini semua cuma ya aku harus banget bicara kan? suoaya tiada kesalah pahaman dengan aku dan dia. tapi darimana aku bisa mulai bicaranya?

Tau gak sekarang aku lagi ada ditempat favorit, dimana aku berada ditengah keramaian namun aku menjadi penyimak saja. jadi kayak gini itu rasanya eak bangeeet, aku banyak melihat orang dengan kepentinganya masing-masing termmasuk aku, disini aku juga berkepentingan untuk mencari inspirasi tentang aoa yang ingin aku tulis. supaya gak jenuh aja diem doang dikamar lagian  kan aku udah gak ngampus lagi jadi waktu aku untuk nulis itu banyaak bangeeet tinggal gimana akunya aja yang males atau eenggak hehehehe.

Kemarin malam ada nasehat yang datang buat aku dan temenku, jadi ceritanya pas kita lagi dikosan terus kita ka lagi makan, nah ada salah satu temen kosa yang emang kita hormati banget sebut aja namanya teh Ica, Bukan karena usianya yang memang sudah dewasa itu menjadikan kita mengormati dia, buukan karena itu, tapi karena pemikiran dia uyang memang terkadang bener.  Pokoknya gini intinya kan kita lagi membicarakan tentang cowok dan kisah cinta teh ica yang akhirnya menemukan jodohnya degan cara yang sosweet banget.  Nah terus dia bilang gini "Pokoknya buat kalian adek-adekku, kalau misalnya kalian punya cowok, terus selama kalian menjalani hubungan dengan si cowok itu, kalau kalian masih ada keluhan sama sifat dan sikap dia, nah itu menurutku bukan dia jodoh kalian, karena jodoh sejati itu udah krep gitu loh ibarat kunci dan gemboknya yang pas, karena sepengalaman aku itu dari dulu pasti ada aja keluhan yang aku rasakan buat mantan-mantan aku sebelumnya, dan kalau sekarang sama

Hari ini rasanya seneng banget, emmm mungkin karena aku baru ngerasain kali ya jadi ya begitulah gakakan terlupakan. buat aku sekarang yang paling penting adalah bagaimana cara memperbaiki diri aja deh. denga dan tetap menjalani kehidupanku selayaknya aku menjalaninya. Aku tau dan percaya kalau Tuha gak akan pernah tifur, dan Tuha pasti akan memberikan yang terbaik buat aku.

Jujur ya banyak banget perjuangan yang harus aku lakukan akhir-akhir ini, rasanya berat banget disisi lain aku harus memperjuangkan agar keadaan hatiku membaik dan disisi lain aku harus memperjuangkan juga tugas akhirku yang udah agak lama aku tinggalin gara-gara kegalauan yang aku rasakan. Kebayang gak si gimana rasanya merasakan semuanya sendiri? Tadinya ini semua bikin aku hampir menyerah dan hampir aja minta pulang,supaya aku bisa lupa semua kesaktan yang aku rasakan disini. Tapi gak semudah itu juga aku bisa pulang, karena ternyata masih banyak orang yang inginkan aku untuk bangkit gimanapun caranya, sampai semuanya bisa aku hendel sendiri. 

Pernah terbayang ketika harapan dihancurkan oleh kenyataan, melayang tinggi kemudian jatuh ke duri, terperangah namun itu pasti dan tak pasti. Aku bingung harus mengeluarkan atau menceritakan ini semua darimana? apa alurnya akan bagus atau bahkan biasa saja? mungkin juga dibilang alay? butuh waktu beberapa lama sampai aku bisa berani menceritakanya. Sepenggal hati yang telah hilang karena penghianatan dan perlakuan.

Awali pagi ini dengan rasa bersyukur dan selalu berharap serta mengusahakan bahwa hari ini akan lebih baik daripada hari kemarin. Semangat dalam menjalankan aktivitasmu dihari ini... Ingat bahwa dunia membutuhkanmu untuk membuatnya lebih berwarna...

Memang sudah menjadi sifat manusia ketika Iaselalu menginginkan yang lebih dari apa yang Ia dapatkan, emmmm apa itu sebutan untuk orang yang kurang bersyukur? Padahal kalau kita bisa dengan ikhlas menjalankan semua yang ditakdirkan oleh Allah, maka percaya deh banyak kebahagiaan yang sebenarnya ada didepan kita.  Contohnya tadi, ketika pesen kopi eh yang datengnya malah coklat, mungkin kebanyakan orang bakalan marah atau minta ganti karna emang tertukar dengan yang lain, tapi tadi untungnya gak kayak gitu, mencoba memaklumi aja kalau emang nyatanya tadi ngantri banget, lagian coklat juga enak kok. Bahagia itu sederhana kan? hehe

Bagaimana aku harus memulai merajut kembali hatiku setelah semua menjadi kepingan yang pecah berhamburan. Bagaimana aku harus memungut itu semua menjadi baik-baik saja, saat semuanya hancur dalam ketidak pastian? Bagaimana aku harus mampu bercerita, setelah semua harus kubungkam dalam diam. Caramu memudahkan ini semua membuat hatiku terluka bahkan lebih daripada sekedar luka. Memang mudah untukmu bisa pergi sebebas mungkin, tapi apa pernah kau pikirkan bagaimana rasanya ditinggalkan tanpa seucap kata? Semudah itu kau bicara jangan bersedih, jangan menangis, tanpa kau pikirkan bagaimana ucapanmu sangat melukai. Apa kejam inilah yang ada untukmu? Sadiskah atau apa?

berkomunikasi melalui tulisan yang membuat sampai saat ini aku masih kuat. Coba kamu bayangkan disaat posisimu sangat membutuhkan kepedulian orang disekitarmu, mereka justru meninggalkanmu sendirian ditengah kesunyian baik pagi, siang maupun malam. Lanas kemana kamu akan mencari kepedulian itu?

Hari ini masih agak nyantai buat ngerjain tugas kuuliah nih, itu artinya aku masih ounya waktu untuk memanjakan diri sendiri, dan mudah-mudahan besij adalah salah satu cara buat aku memanjakan diriku dengan datengkesalah satu acara besar pokoknya bakalan seneng deh kayaknya, cuma nih kalau aku boleh berharap, mudah-mudahan aja besok ga bakalan hujaaan ammiiinnnn

Hari ini aku cuma mau ngasih tau kalau aku senang, karena tadi pas lagi dikampus semuanya berjalan dengan lancar, ternyata Allah masih memberikan aku kebahagiaan dihari ini. Apa lagi pas malemnya, aku main sama bebeb, dan ketikakita makan bareng itu membuat aku tambah senang, setidaknya hari ini satu masalah terselesaikan.

Cuma satu doang yang jadi harapan aku, semoga besok bakalan jadi hari yang lebih baik, walaupun jujur aja hari ini, ya tepatnya tadi pagi ada kejadian yang bikin gue agak gimanaa gitu, tapi yaudahlah biarkan saja.

Berada dititik terrendah didalam hidupku, ya saat ini sedang aku rasakan. Sebenarnya aku juga tiada pernah membayangkan akan senaas ini, dimana aku merasakan kehilangan entah teman atau siapapun, dimana aku sedang membutuhkan banyak kebutuhan tapi semua justru menyalahkan, membutuhkan sedikit atau banyaknya bantuan tapi berujung kemarahan, apa harus aku mencari dan memburu keikhlasan yang biasa kulakukan apa semua justru berujung pada keegoisan? malangnya nasibku yang dikelilingi kenistaan. Aku mencoba kuat, menggemgam erat yang bisa kudekap, aku juga memilih untuk diam tapi sebenarnya ingin kukeluarkan airmataku, aku menahan tangis sendiri saat aku tak dipedulikan, bahkan saking kutahan dan kugigit bibirku sendiri, semuanya harus kukendalikan.

Kenapa kebanyakan orang hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja? mungkin gak sih mereka kypo sampai hal yang terdalam dari sesuatu itu ya? ya emang si itu urusanya masing-masing tapi apa mungkin juga ya ada orang yang cuma ikut-ikutan doang.  Emang bener si sulit juga jadi orang yang bijaksana, ya tapi paing enggak jadilah orang yang bijaksana menurut diri sendiri aja dulu.