CURHAT GJ
Maka ijinkan aku unruk merasakan apa yang mereka sebut dengan cinta.
Aku baru tau kalau mungkin selama ini aku gak pernah mikirin gimana diriku sendri harusnya.
Aku hanya mikir kalau seharusnya aku itu bisa dalam segala hal ya inilah dan itulah, tanpa aku tau pasti apa yang sebenernya aku kejar. Pinter? gaul? banyak temen? atau mungkin nilai? Sampai aku melupakan kallau seharusnya aku juga menjaga diriku dan gak membiarkan diriku itu terlalu lelah.
Bahkan terkadang aku sampai gak inget kapan saatnya aku harus makan, selagi aku belum laper ya aku gak akan makan,tadinya aku berpikir seperti itu.
Tapi kemarin barulah aku tau kalau cara aku seperti ini itu gak semuanya bener, seharusnya aku bisa memfokuskan ke satu hal dulu dan menyelesaikanya barulah aku lanjut ke hal yang lainya, jangan semuanya diabrekin gitu aja karna ya emang manusia itu kan ada batasnya masing-masing. Coba siapa yang gak langsung ngena kalau dibilangin kayak gitu?
Dia iya dia yang ngasih tau aku kayak gitu, sumpah ya baru kali ini aku menyadari kalau sebenernya aku itu lelah, aku pengen ngeluh tapi ya gakbisa, sebabnya ya karena aku diajarinya gak boleh ngeluh, jadi ya wajarkan kalau kelukesah aku yang gak bisa aku luapkan dalam bahasa lisan terus aku luapkan dalam bahasa tulisan, emang si mungkin ini gak akan mendapatkan solusinya tapi aku jauh lebih tenang kok.
Eh tapi kalau sekarang si mungkin berbeda karena dia gak mau kalau aku jadi orang yang suka memendam sesuatu, dia bilang kalau ada yang lagi aku rasakan itu ya omongin aja, mau itu sedih, seneng, kesal dan yang lainya, makanya pas aku tau itu rasanya beneran beda deh asli.
Aku baru tau kalau mungkin selama ini aku gak pernah mikirin gimana diriku sendri harusnya.
Aku hanya mikir kalau seharusnya aku itu bisa dalam segala hal ya inilah dan itulah, tanpa aku tau pasti apa yang sebenernya aku kejar. Pinter? gaul? banyak temen? atau mungkin nilai? Sampai aku melupakan kallau seharusnya aku juga menjaga diriku dan gak membiarkan diriku itu terlalu lelah.
Bahkan terkadang aku sampai gak inget kapan saatnya aku harus makan, selagi aku belum laper ya aku gak akan makan,tadinya aku berpikir seperti itu.
Tapi kemarin barulah aku tau kalau cara aku seperti ini itu gak semuanya bener, seharusnya aku bisa memfokuskan ke satu hal dulu dan menyelesaikanya barulah aku lanjut ke hal yang lainya, jangan semuanya diabrekin gitu aja karna ya emang manusia itu kan ada batasnya masing-masing. Coba siapa yang gak langsung ngena kalau dibilangin kayak gitu?
Dia iya dia yang ngasih tau aku kayak gitu, sumpah ya baru kali ini aku menyadari kalau sebenernya aku itu lelah, aku pengen ngeluh tapi ya gakbisa, sebabnya ya karena aku diajarinya gak boleh ngeluh, jadi ya wajarkan kalau kelukesah aku yang gak bisa aku luapkan dalam bahasa lisan terus aku luapkan dalam bahasa tulisan, emang si mungkin ini gak akan mendapatkan solusinya tapi aku jauh lebih tenang kok.
Eh tapi kalau sekarang si mungkin berbeda karena dia gak mau kalau aku jadi orang yang suka memendam sesuatu, dia bilang kalau ada yang lagi aku rasakan itu ya omongin aja, mau itu sedih, seneng, kesal dan yang lainya, makanya pas aku tau itu rasanya beneran beda deh asli.
Komentar