Bertemu Genderwo Dikamar
Bertemu Genderwo Dikamar
Namaku
Sofia aku adalah salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia dan aku kuliah disalah satu universitas di jalan tamannsari. Aku akan
menceritakan pengalaman terburukku bertemu langsung dengan makhluk gaib
dikamarku.
Semua
berawal dari acara Pagelaran Drama yang akan diadakan dikampusku. Pagelaran
drama ini adalah tugas akhir yang diminta oleh dosen mata kuliahku. Dosenku
meminta setiap kelas pada jurusan kami agar menampilkan satu pagelaran drama.
Mendengar dosen mengatakan hal itu, kami semua sangat merasa senang dan
antusias tanpa berlama-lama akhirnya kami membentuk panitia serta pemeranan
tokoh-tokoh yang akan dipentaskan.
Aku
mendapatkan tugas sebagai panitia bagian tata panggung bersama beberapa temanku
yang lain, diantaranya adalah Zico, Fajar, Nissa dan Asep. Karena kami harus
latihan dan terus latihan, itu semua membuat kami jadi sering pulang larut
malam dari kampus dan untungnya kosanku tidak terlalu jauh dari kampus.
Saat
tiga hari menjelang pentas pagelaran, ada beberapa temanku yang memutuskan
untuk menginap dikosanku mereka adalah Nissa, Leni, dan Ica. Jujur aku merasa
sangat senang karena untuk dua malam kedepan aku bisa tidur bersama
teman-temanku. Semua baik-baik saja pada saat malam pertama mereka menginap
dikamarku, ya walaupun leni bilang kalau dia sedang datang bulan, tapi kami
tetap saja asyik mengobrol dan bercanda dimalam itu dan tidak terasa waktu
menunjukan pukul 23.30 malam dan akhirnya aku mengatakan “hayuk tidur udah
malem nih tenang aja besok kan masih ada malam terakhir kalian nginep disini
kan?” alhirnya kamipun tertidur.
Keesokan
harinya kami menjalankan gladiresik dan itu semua membuat aku merasa sangat
lelah. Gladiresik dan prepare property telah selesai hingga pukul 22.00 malam dan
akhirnya kamipun pulang, rasanya ingin segera terlelap dikasur karena besok
adalah waktu pagelaran. Tapi entah kenapa aku merasa sangat aneh dengan
kamarku, aku merasa kamarku jadi berhawa panas dan aneh ah tapi mungkin karena
kami semua sudah lelah, tapi jujur aku tidak bisa tidur pada malam itu dan aku
melihat ketiga temanku sudah terlelap dan tidur, sampai kira-kira pukul 00.00
malam, aku melihat Leni bangun dan menuju kamar mandi, yang membuat aku heran
adalah kenapa Leni langsung berlari dan menutup pintu kamarku dengan keras dan
kenapa sepertinya dia terlihat ketakutan!
Aku
memang tidak bertanya padanya karena rasa kantuk sudah mulai hinggap dimataku,
sampai saat aku akan terllap dan saat aku akan tertidur seketika aku terkejut
dan aku buka mataku! Didepan televisiku aku melihat sepasang kaki besar dan
sangat besar dan sepasang kaki itu berbulu hitam! Sosok itu sangat tinggi aku
hanya bisa melihat setengah badanya saja dan itu sudah hamper menyentuh atap
kamarku! Sontak aku ingin berusaha tersadar! Aku ingin berusaha teriak pada
teman-temanku! Tapi aku tidak bisa aku tidak bisa! Aku merasa seolah terkunci
dengan sosok itu! Jantungku seolah berhenti berdetak! Aku hanya bisa berteriak
didalam hati! Aku hanya bisa mengatakan “pergi kamu! Pergi! Pergi! Dan jangan
ganggu aku!” aku hanya bisa berdoa semampu yang aku bisa tapi sosok itu tetap
ada dan akupun tetap tidak bisa berteriak sama sekali! Bahkan menyentuh tangan
dari salah satu temankupun aku tidak bisa! Hingga pada akhirnya akupun menangis
ya aku menangis tersedu sampai aku tertidur dengan sendirinya.
Keesokan
harinya saat pementasan pagelaran drama, aku merasa tidak enak badan dan aku
merasa sangat mual dan ingin muntah, sampai teman-temanku bertanya dan akhirnya
aku ceritakan semua itu semua yang aku lihat tadi malam dan kata Leni yang tadi
malam terbangun kemudian ke kamar mandi dia juga merasakan bahwa ada langkah
kaki besar yang datang dari tangga kosanku maka dari itu dia buru-buru dan
menutup pintu kamarku dengan keras. Setelah aku bertanya pada bapak kosanku
ternyata ada yang membuang pembalut dikamar mandi kosanku dan bahkan belum
mencucinya, itu dilakukan oleh teman kosanku yang baru satu bulan tinggal
dikosan ini. Sejak saat itu aku merasa trauma dan aku meminta satu temanku
untuk tidur dikamarku hingga saat ini aku terkadang masih teringat dan takut,
tapi aku berusaha memikirkan hal-hal positif untuk menghilangkan rasa takutku.
Komentar